MOTIVASI:
- PENTINGNYA MOTIVASI
 
Motivasi berasal dari  bahasa latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Dalam  kehidupan, motivasi memiliki peranan yang sangat penting. Sebab,  motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung  perilaku manusia, sehingga mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil  yang optimal.
Tanpa adanya motivasi dalam diri seseorang, maka  dapat dipastikan bahwa orang itu tidak akan bergerak sedikitpun dari  tempatnya berada. Begitupun dalam kehidupan berorganisasi, motivasi  organisasi sangat mutlak adanya.
Sehebat apapun recana yang telah dibuat oleh  ketua organisasi, apabila dalam proses aplikasinya dilakukan oleh  anggota yang kurang atau bahkan tidak memiliki motivasi yang kuat, maka  akan menyebabkan tidak terealisasinya rencana tersebut.
Tidak salah jika kemudian Flipo mendefinisikannya  dengan "Direction or motivation is essence, it is a skill in aligning  employee and organization interest so that behavior result achievement  of employee want simultaneously with attainment or organizational  objectives. Motivasi organisasi adalah suatu keahlian, dalam mengarahkan  pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga  keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai.
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, manusia  akan termotivasi oleh kebutuhan yang dimilikinya. Pendapat ini sejalan  dengan Robin yang mengemukakan bahwa Motivasi organisasi adalah  kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan  organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi  beberapa kebutuhan individual.
Baron dalam Mangkunegara mendefinisikan motivasi  organisasi sebagai proses pemberian dorongan kepada anak buah supaya  anak buah dapat bekerja sejalan dengan batasan yang diberikan guna  mencapai tujuan organisasi secara optimal. Motivasi ini dapat pula  dikatakan sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri.
Terkait dengan motivasi organisasi, perlu kita  pahami, lima fungsi utama manajemen adalah planning, organizing,  staffing, leading, dan controlling. Pada pelaksanaannya, setelah rencana  dibuat (planning), organisasi dibentuk (organizing), dan disusun  personalianya (staffing).
Langkah berikutnya adalah menugaskan atau  mengarahkan anggota menuju ke arah tujuan yang telah ditentukan. Fungsi  pengarahan (leading) ini secara sederhana adalah membuat anggota  melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan dan harus mereka  lakukan.
Memotivasi organisasi merupakan kegiatan  kepemimpinan yang termasuk di dalam fungsi ini. Kemampuan ketua  organisasi untuk memotivasi anggotanya akan sangat menentukan  efektifitas ketua.
Ketua harus dapat memotivasi para anggotanya agar  pelaksanaan kegiatan dan kepuasan kerja mereka meningkat. Jika ketua  membiarkan anggotanya berjalan tanpamotivasi, maka bisa dipastikan  kinerja organisasi yang memburuk, menemukan kegagalan program kerja,  bahkan terancam bubar.
Menurut Atkinson, suatu organisme (dalam hal ini  manusia dan hewan) yang dimotivasi akan terjun ke dalam suatu aktivitas  secara lebih giat dan lebih efisien daripada yang tidak dimotivasi.  Selain menguatkan organisme itu, motivasi organisasi cenderung  mengarahkan perilaku (orang yang lapar dimotivasi untuk mencari makanan  untuk dimakan; orang yang haus, untuk minum; orang yang kesakitan, untuk  melepaskan diri dari stimulus/rangsangan yang menyakitkan.
Jika demikian, motivasi organisasi memegang  peranan yang tidak bisa diremehkan. Banyak cara yang bisa dilakukan,  baik secara formal maupun informal. Baik secara organisatoris maupun  pendekatan secara personal.
Sebagai pimpinan organisasi, sebisa mungkin bisa  memahami masalah anggotanya, sehingga bisa memecahkan masalah secara  bersama. Peran evaluasi sangat penting dalam hal ini, sehingga tidak ada  anggota yang merasa terpaksa menjalankan roda organisasi. Apalagi, jika  organisasi bersifat sukarela, alias tidak ada upah kerja untuk  anggotanya.
PANDANGAN MOTIVASI DALAM  ORGANISASI 
Ada dua factor yang mempengaruhi tingkat prestasi  seseorang, yaitu kemampuaan individu dan pemahaman tentang perilaku  untuk mencapai prestasi yang maksimal disebut prestasi peranan. Dimana  antara motivasi, kemampuan dan presepsi peranan merupakan satu kesatuan  yang saling berinteraksi.
Model Tradisional
Tidak lepas dari teori manajemen ilmiah yang  dikemukakan oleh Frederic Winslow taylor. Model ini mengisyaratkan  bagaimana manajer menentukan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan  dengan system pengupahan intensif untuk memacu para pekerjaan agar  memberikan produktivitas yang tinggi.
Model Hubungan Manusiawi 
Elton Mayo dan para peneliti hubungan manusiawi  lainnya menentukan bahwa kontrak-kontrak soisal karyawan pada  pekerjaannya adalah penting, kebosanan dan tugas yang rutin merupakan  pengurang dari motivasi. Untuk itu para karyawan perlu dimotivasi  melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan social dan membuat mereka berguna  dan penting dalam organisasi.
Model Sumber Daya Manusia
McGregor Maslow. Argyris dan Lkert mengkritik model  hubungan manusaiwi bahwa seorang bawahan tidak hanya dimotivasi dengan  memberikan uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan, tapi juga  kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti dalam  arti lebih menyukai pemenuhan kepuasan dari suatu prestasi kerja yang  baik, diberi tanggung jawab yang lebih besar untuk pembuatan keputusan  dan pelaksanaan tugas.
- TEORI-TORI MOTIVASI
 
Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati  seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga  bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan  dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah  proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai  motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan  dalam kehidupan..
Motivasi dapat berupa  motivasi intrinsic dan ekstrinsic. Motivasi yang bersifat intinsik  adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang  termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan  tersebut bukan karena rangsangan lain seperti status ataupun uang atau  bisa juga dikatakan seorang melakukan hobbynya. Sedangkan motivasi  ekstrinsik adalah manakala elemen elemen diluar pekerjaan yang melekat  di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat seorang  termotivasi seperti status ataupun kompensasi.
Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para  ahli yang dimaksudkan untuk memberikan uraian yang menuju pada apa  sebenarnya manusia dan manusia akan dapat menjadi seperti apa. Landy dan  Becker membuat pengelompokan pendekatan teori motivasi ini menjadi 5  kategori yaitu teori kebutuhan,teori penguatan,teori keadilan,teori  harapan,teori penetapan sasaran.
A. TEORI MOTIVASI ABRAHAM  MASLOW (1943-1970)
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada  dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam  5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari  tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan  Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai  motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah  kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak  harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya  menjadi penentu tindakan yang penting.
• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan  sebagainya)
• Kebutuhan rasa aman  (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
• Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki  (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)
• Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi,  berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan)
• Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif:  mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian,  keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan  kepuasan diri dan menyadari potensinya)
Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh,  pemenuhan kebutuhan tersebut akan mendominasi tindakan seseorang dan  motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang signifikan. Orang  hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni minat estetika dan  intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan mudah.  Karya seni dan karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam masyarakat  yang anggotanya masih harus bersusah payah mencari makan, perlindungan,  dan rasa aman.
B. TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang  mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri  dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor  ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene  memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk  didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan,  dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan faktor motivator  memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk  didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan,  dsb (faktor intrinsik). 
C. TEORI MOTIVASI DOUGLAS  McGREGOR
Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X  (negative) dan teori y (positif), Menurut teori x empat pengandaian yag  dipegang manajer
karyawan secara inheren  tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi  atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua  factor yang dikaitkan dengan kerja.
Kontras dengan pandangan negative ini mengenai  kodrat manusia ada empat teori Y :
karyawan dapat memandang kerjasama dengan  sewajarnya seperti istirahat dan bermain.
Orang akan menjalankan pengarahan diri dan  pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran.
Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar